Minggu, 01 April 2012

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan


       Untuk mempertahankan jenisnya, tumbuhan, hewan, dan manusia melakukan perkembangbiakan. Tumbuhan dapat menghasilkan spora atau biji sebagai alat pembiakan. Biji akan tumbuh menjadi tanaman baru yang kecil dan terus tumbuh menjadi besar sampai menjadi dewasa.
      Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua hal yang selalu menandai suatu kehidupan. Namun, pertumbuhan dan perkembangan tidak terjadi begitu saja. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kedua kegiatan hidup tersebut. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup?
     Demikian juga hewan dan manusia menghasilkan sel telur yang akan dibuahi oleh sperma (spermatozoa) kemudian tumbuh menjadi zigot, embrio, lahir sebagai bayi, dan tumbuh menjadi dewasa.Bertambah besar dan tingginya badan tubuh hewan atau manusia disebabkan bertambah banyaknya sel, masa dari sel itu, maupun jenis sel-sel penyusun organ-organ yang dimiliki oleh hewan atau manusia itu. Sebuah sel yang disebut zigot akan membelah lalu mengalami diferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang menyusun jaringan-jaringan tubuh makhluk hidup.
     Perubahan yang terjadi pada tubuh tumbuhan, hewan, dan manusia meliputi perubahan secara kualitatif maupun kuantitatif yang disebut pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah peristiwa pertambahan volume yang mencakup pertambahan jumlah sel, volume sel, jenis sel, maupun substansi yang terdapat di dalam sel dan bersifat irreversible (tak dapat kembali).
     Perkembangan adalah suatu proses yang berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Perkembangan dapat diartikan sebagai suatu proses menuju tercapainya kedewasaan, tidak dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran.
Jaringan meristem pada tumbuhan terdiri atas:
1.Titik tumbuh :
   Terjadinya pada ujung akar dan ujung batang, menyebabkan tumbuhan meninggi atau memanjang, disebut
    pertumbuhan primer. Ada dua Teori titik tumbuh yaitu:
        a. Teori Histogen dikemukakan oleh Hanstein. Titik tumbuh terdiri dari :
            - Dermatogen, yang akan menjadi epidermis
            - Periblem, yang akan menjadi korteks
            - Plerom, yang akan menjadi silinder pusat.
       b.Teori Tunika Korpus dikemukakan oleh Schmidt. Titik tumbuh terdiri dari :
          - Tunika, yang memperluas titik tumbuh.
          - Korpus, yang menjadi jaringan-jaringan.
  2.Kambium pembuluh (antara xilem dan floem).
     Pada akar dan batang Dikotil dan Gymnospermae. Pada Monokotil hanya terdapat pada batang tumbuhan tertentu misalnya Agave dan Peomele. Kambium ini ke arah luar membentuk floem sekunder, ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke arah samping tumbuh membentuk jaringan meristematis baru sehingga memperluas kambium. Kambium pembuluh meyebabkanpertumbuhan melebar, disebut pertumbuhan sekunder.
     Jaringan yang tidak bertambah pada pertumbuhan sekunder adalah jaringan epidermis. Aktivitas kambium pembuluh menyebabkan terbentuknya lingkar tahun, yaitu xilem yang dibentuk oleh kambium dari satu musim ke musim yang sama pada tahun berikutnya, dimana xilem yang dibentuk selama musim hujan mempunyai pembuluh yang lebar sedangkan yang dibentuk selama musim kemarau berpembuluh banyak tetapi diameter pembuluhnya sempit. Hal inilah yang menyebabkan terbentuknya lingkaran-lingkaran konsentris pada batang yang disebut lingkar tahun (Gambar 8.20). Bila ada pohon yang telah ditebang, dapatkah kalian menentukan umur pohon tersebut dengan mengamati penampang melintangnya?

3. Kambium gabus (felogen).
        Kambium ini terbentuk pada permukaan luar organ tumbuhan yang epidermisnya pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium ini ke arah luar membentuk sel gabus (felem) pengganti epidermis yang pecah untuk menutupi permukaan. Karena sel gabus tidak dapat di tembus udara, maka antar sel gabus terdapat celah/lubang untuk masuknya udara yang disebut lenti sel. Kambium gabus ke arah dalam membuat sel feloderm yang hidup, karena itu kambium gabus disebut kambium felogen.
4. Perisikel (perikambium)
   Jaringan yang membentuk cabang-cabang akar maupun batang. Pada akar terletak pada permukaan silinder pusat    (eksogen) dan pada batang sebelah dalam silinder pusat (endogen).
5. Parenkim batang beberapa Monokotil ada yang bersifat meristematis, seperti parenkim batang pohon palem raja.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
1. Faktor intraseluler : faktor intraseluler yang mempengaruhi pertumbuhan adalah gen (= faktor hereditas)
2. Faktor interseluler : hormon.
    Tumbuhan bertambah tinggi dan besar karena kegiatan titik tumbuh primer (pada ujung akar dan batang) yang menyebabkan bertambah tingginya tumbuhan dan kegiatan titik tumbuh sekunder (kambium) yang menyebabkan bertambah besarnya tumbuhan. Pertumbuhan pada tumbuhan dimulai dengan pembelahan sel, pemanjangan dan diferensiasi sel yang terjadi pada daerah titik tumbuh. Ujung batang dan ujung akar tumbuhan merupakan titik tumbuh primer, sedangkan kambium merupakan daerah titik tumbuh sekunder. Kecepatan pertumbuhan ujung batang dan akar di tiap-tiap bagian tidak sama. Hal itu disebabkan pada daerah titik tumbuh terdapat tiga daerah pertumbuhan dan perkembangan, yaitu:
a. daerah pembelahan, terletak paling ujung,
b. daerah pemanjangan, terletak di bawah daerah pembelahan,
c. daerah diferensiasi, merupakan daerah yang sel-selnya telah mengalami spesifikasi dan terletak paling belakang pada
    daerah titik tumbuh.
             Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
     Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor intraseluler (hereditas/gen) dan faktor interseluler yaitu makanan (nutrisi), gen, lingkungan, dan zat tubuh (hormon).
a. Nutrisi (makanan)
    Tumbuhan yang diberi pupuk akan tumbuh lebih baik dan lebih cepat dibandingkan dengan tumbuhan yang tidak diberi pupuk.   
      Pengaruh pemberian nutrisi pada tumbuhan juga dapat dilihat pada penanaman dengan cara hidroponik. Medium tanaman diberi  larutan nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman yang ditanam, akan membuat tanaman tumbuh, berkembang, dan bertambah besar. Contoh nutrisi yang diperlukan tumbuhan dapat dilihat Tabel 8.5. berikut ini.


                                      Gambar 8.22. Kondisi daun. (a) daun normal, (b) defisiensi nitrogen,
                                           (c) defisiensi fosfat, (d) defisiensi potasium (Campbell, 2006).
b. Gen
    Gen adalah faktor pembawa sifat yang dimiliki oleh semua jenis makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Kalau kita mengambil dua kelompok biji kacang, kelompok yang pertama bijinya besarbesar, sedangkan kelompok yang ke dua bijinya kecil-kecil, keduanya lalu ditanam pada kondisi tanah yag sama maka biji kacang yang besar-besar diharapkan akan tumbuh lebih baik daripada biji kacang yang kecil-kecil. Hal ini disebabkan karena faktor pembawa sifat yang terkandung dalam biji kacang yang besar berbeda dengan yang dikandung oleh biji kacang yang kecil.
c. Lingkungan
    Lingkungan yang berada di sekitar tumbuhan dapat berupa suhu, cahaya atau sinar, air dan kelembaban.
    1). Suhu
         Tumbuhan dapat tumbuh baik jika berada dalam suhu yang optimum. Tumbuhan di daerah tropis mempunyai suhu optimum antara 22-27 0C. Suhu terendah yang memungkinkan tumbuhan masih dapat hidup disebut suhu minimum, sedangkan suhu maksimum merupakan suhu tertinggi yang memungkinkan tumbuhan masih dapat  hidup. Suhu minimum maupun suhu maksimum dari berbagai jenis tumbuhan berbeda-beda. Pada tumbuhan  tropis, suhu minimumnya sekitar 100C, sedangkan tumbuhan yang hidup di daerah dingin mempunyai suhu minimum sekitar 50C.     2). Cahaya
          Pada tumbuhan hijau, cahaya memang sangat diperlukan untuk keperluan fotosintesis, tetapi terhadap

pertumbuhan, cahaya bersifat menghambat. Mengapa demikian? Sebenarnya pada daerah pertumbuhan terdapat  zat tumbuh yang disebut auksin. Auksin berfungsi merangsang pembelahan sel untuk memperpanjang tubuh  tumbuhan. Jika terkena sinar matahari, auksin akan terurai atau berubah menjadi zat lain sehingga di daerah  pertumbuhan tidak ada yang mempengaruhi untuk pembelahan selselnya, akibatnya pertumbuhan terhambat.
          Sebagai bukti adalah jika ada dua macam kecambah (tanaman muda), yang satu dibiarkan terkena sinar matahari  dan yang lainnya ditutup rapat agar tidak terkena sinar matahari maka tanaman yang tidak terkena sinar matahari atau sedikit menyerap cahaya matahari tidak akan mati akan tetapi tanaman akan menderita etiolasi, batangnya  karena defisiensi sinar matahari.
      3). Air atau kelembaban
           Air sangat diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan. Contohnya:
           a). Jika ada dua tanaman dalam pot, yang satu disiram dengan air dan yang lainnya tidak maka tanaman yang  sering disiram akan tumbuh dengan baik. Tetapi perlu diketahui bahwa tanaman memerlukan air hanya pada  batas tertentu saja. Pada jenis tanaman tertentu kelebihan air dapat mengakibatkankematiannya. Coba cari  contoh tanaman tersebut!
           b). Biji-bijian jika berkecambah (tumbuh) juga memerlukan air, bahkan ada beberapa tanaman menggunakan air sebagai media pertumbuhan seperti tanaman Nymphea sp (Gambar 8.24). Coba kalian letakkan beberapa biji kedelai pada kapas yang kering. Amatilah apa yang akan terjadi setelah tiga hari? Apakah yang dapat kalian simpulkan dari kegiatan tersebut
d. Zat tumbuh (hormon)
    Ada beberapa zat tumbuh (hormon) pada tumbuhan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan organ-organ tertentu.     Zat tumbuh tersebut, antara lain auksin, giberelin, sitokinin, dan kalin.
1). Auksin
     Auksin merupakan senyawa indol asetat maupun turunannya, ditemukan di ujung tumbuhan yang sedang memanjang. Auksin banyak ditemukan pada ujung koleoptil (tudung pembungkus tunas) dari tumbuhan gandum (Avena sativa).
      Fungsi auksin, yaitu:
      a. merangsang perpanjangan sel.
      b. merangsang titik tumbuh,
      c. merangsang pembentukan buah tanpa adanya penyerbukan yang dinamakan partenokarpi. Contohnya: pisang.
      d. membengkokan batang,
      e. merangsang perkembangan akar lateral dan akar serabut.
       f. merangsang pembelahan kambium pembuluh.
      g. menyebabkan diferensiasi sel menjadi xilem.
      h. meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
       i. dominasi apikal (menghambat pertumbuhan kuncup samping/ketiak).

            Pembelokan yang terjadi pada pertumbuhan tanaman yang terkena sinar pada satu sisinya, disebabkan karena auksin di bagian yang terkena sinar matahari mengalami penguraian sehingga pertumbuhan pada bagian tersebut terhambat. Sebaliknya, auksin pada sisi yang tidak terkena sinar tetap bekerja normal. Kecepatan pembelahan yang tidak sama antar kedua sisi tanaman tersebut menyebabkan tanaman membelok ke arah sinar (Gambar 8.24).

                                  Gambar 8.24. Peranan auksin berperan pada fototropisme (Campbell, 2006).
         Auksin dengan konsentrasi tinggi merangsang pertumbuhan batang, tapi menghambat pertumbuhan akar. Auksin menjauhi sinar matahari. Hormon auksin yang diisolasi dari tumbuhan adalah Indol Asam Asetat (IAA). Auksin sintetik adalah 2.4 D, dalam konsentrasi tertentu tidak berpengaruh pada golongan Graminae tetapi dapat mematikan tumbuhan lain. Auksin juga dapat menyebabkan tumbuhan membentuk lapisan absisi yang menyebabkan buah dapat tumbuh sampai masak dan dapat merangsang perkembangan buah tanpa biji (tanpa fertilisasi).
2). Giberelin
     Giberelin ditemukan pada Giberella fujikuroi (sejenis jamur parasit pada tanaman padi). Fungsi giberelin adalah untuk :
     a. merangsang aktivitas kambium.
     b. menyebabkan tanaman lebih cepat berbunga.
     c. memperbesar ukuran buah dan tanaman (Gambar 8.25).
     d. mempengaruhi perkembangan embrio.
     e. menghambat pembentukan biji.
      f. merangsang pembentukan saluran serbuk sari dan pembentukan bunga.
g. mematahkan dormansi biji dan kuncup samping/aksiler.


                                Gambar 8.25. Pengaruh giberelin terhadap pertumbuhan buah. (Campbell, 2006).
3). Sitokinin
     Sitokinin berfungsi untuk :
     a. merangsang pembelahan sel dengan cepat.
     b. merangsang daerah pucuk untuk tumbuh ke samping.
     c. merangsang pelebaran daun (Gambar 8.26).
     d. memperkecil dominansi apikal.
     e. mengatur pembentukan bunga dan buah.
      f. menunda pengguguran daun, bunga, dan buah dengan meningkatkan transpor makanan ke organ tersebut.

4). Kalin
     Tumbuhan juga mempunyai hormon seperti pada hewan yang fungsinya merangsang pertumbuhan dari organ-organ
     tertentu, disebut kalin. Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, dibedakan menjadi:
     a. kaulokalin, fungsinya merangsang pertumbuhan batang.

     b. rhizokalin, fungsinya merangsang pertumbuhan akar (rhizokalin identik dengan vitamin B1).
     c. fitokalin, fungsinya merangsang pertumbuhan daun (folium).
     d. anthokalin, fungsinya merangsang pertumbuhan bunga.
     e. asam traumalin, fungsinya merangsang pertumbuhan kalus pada batang dikotil yang dilukai.
      f. Asam absisat, fungsinya menghambat pertumbuhan bila kondisi buruk sehingga tanaman berada dalam keadaan
         dorman.
      Pemanfaatan zat tumbuh (hormon) dalam bidang pertanian Dalam bidang pertanian, zat tumbuh (hormon) dapat dimanfaatkan, misalnya untuk merangsang pertumbuhan batang dan akar, perkembangan tanaman, dan kecepatan pembentukan buah. Auksin dihasilkan di dalam daun di tempat terjadinya pertumbuhan. Selain menumbuhkan, auksin juga berperan dalam mengatur tanggapan pertumbuhan mengikuti cahaya dan gaya berat. Dr.F.W.Went pernah meneliti pengaruh auksin terhadap pertumbuhan Avena (gandum) sehingga menghasilkan gandum yang lebih banyak.
     Hormon pada tumbuhan dapat pula berfungsi mengatur gugurnya daun dan buah. Para ilmuwan telah menemukan bahwa penyemprotan auksin pada sisi tertentu tanaman apel dapat mencegah kerontokan buah sebelum waktunya. Penyemprotan zat anti auksin pada tanaman kapas dapat merontokkan daun sehingga mempermudah pemetikan kapas.

sumber: http://www.crayonpedia.org/ BAB VIII. VLANTAE

Tidak ada komentar: