Minggu, 11 Maret 2012

Mendidihkan Air dalam Mangkuk Kertas


LAPORAN PRAKTIKUM
IPA 1
Mendidihkan Air dalam Mangkuk Kertas"





Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
1. Elsa Afifah Lusiana D 005
2. Estianingrum 012
3. Dita wulandari 017
4. Anna Nurfitriani 023
5. purwani febriyanti 037
6. Dwi sutanti 038


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011






A.      JUDUL PRAKTIKUM
            Mendidihkan Air dalam Mangkuk Kertas

B.       TUJUAN PRAKTIKUM
1.      Melalui praktikum ini diharapkan mahasiswa menguasai keterampilan proses dan metode ilmiah
2.      Mengetahui peristiwa mendidihkan air dengan menggunakan mangkok kertas.

C.      RUMUSAN MASALAH
     Apakah air dalam mangkok kertas dapat mendidih sebelum kertas terbakar?

D.      HIPOTESIS
            Berdasarkan rumusan masalah disusnn hipotesis sebagai berikut :
1.    Kertas tidak akan terbakar karena panas yang diterima dari api di teruskan ke air.
2.    Kertas dan air merupakan penghantar panas yang buruk.

E.       KAJIAN PUSTAKA
Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat adanya perbedaan temperatur. Sedangkan energi dalam (termis) adalah energi karena temperaturnya. Satuan kalor adalah kalori dimana, 1 kalori adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 gr air dari 14,5 C menjadi 15,5 C.
Dalam sistem British, 1 Btu  (British Thermal Unit)  adalah kalor untuk menaikkan temperatur 1 lb air dari 63 F menjadi 64 F.
                    1 kal = 4,186 J = 3,968 x 10-3 Btu
                    1 J = 0,2389 kal = 9,478 x 10-4 Btu
                    1 Btu = 1055 J = 252,0 kal
Suatu bahan biasanya mengalami perubahan temperatur bila terjadi perpindahan kalor antara bahan dengan lingkungannya. Pada suatu situasi tertentu, aliran kalor ini tidak merubah temperaturnya. Hal ini terjadi bila bahan mengalami perubahan fasa. Misalnya padat menjadi cair (mencair), cair menjadi uap (mendidih) dan perubahan struktur kristal (zat padat). Energi yang diperlukan disebut kalor transformasi.

·           Perpindahan Kalor
Bila dua benda atau lebih terjadi kontak termal maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bertemperatur lebih tinggi ke benda yang bertemperatur lebih rendah, hingga tercapainya kesetimbangan termal.
Proses perpindahan panas ini berlangsung dalam 3 mekanisme, yaitu : konduksi, konveksi dan radiasi.
1.    Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Berdasarkan daya hantar kalor, benda dibedakan menjadi dua, yaitu:
§  Konduktor
Konduktor adalah zat yang memiliki daya hantar kalor baik. Contoh : besi, baja, tembaga, aluminium, dll
§  Isolator
Isolator adalah zat yang memiliki daya hantar kalor kurang baik. Contoh : kayu, plastik, kertas, kaca, air, dll
Proses perpindahan kalor secara konduksi bila dilihat secara atomik merupakan pertukaran energi kinetik antar molekul (atom), dimana partikel yang energinya rendah dapat meningkat dengan menumbuk partikel dengan energi yang lebih tinggi.

Sebelum dipanaskan atom dan elektron dari logam bergetar pada posisi setimbang. Pada ujung logam mulai dipanaskan, pada bagian ini atom dan elektron bergetar dengan amplitudi yang makin membesar. Selanjutnya bertumbukan dengan atom dan elektron disekitarnya dan memindahkan sebagian energinya. Kejadian ini berlanjut hingga pada atom dan elektron di ujung logam yang satunya. Konduksi terjadi melalui getaran dan gerakan elektron bebas.
2.      Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Konveksi terjadi karena perbedaan massa jenis zat. Peristiwa konveksi, antara lain:
§  Pada zat cair karena perbedaan massa jenis zat, misal sistem pemanasan air, sistem aliran air panas.
§  Pada zat gas karena perbedaan tekanan udara, misal terjadinya angin darat dan angin laut, sistem ventilasi udara, untuk mendapatkan udara yang lebih dingin dalam ruangan dipasang AC atau kipas angin, dan cerobong asap pabrik.
Description: http://www.crayonpedia.org/wiki/images/7/74/Kalorr_22.jpg

gambar 1
Description: http://www.crayonpedia.org/wiki/images/7/75/Kalorr_23.jpg

gambar 2

Air yang menyentuh bagian bawah gelas kimia tersebut dipanasi dengan cara konduksi. Akibat air menerima kalor, maka air akan memuai dan menjadi kurang rapat. Air yang lebih rapat pada bagian atas itu turun mendorong air panas menuju ke atas. Gerakan ini menimbulkan arus kon-veksi. Pada bagian zat cair yang dipanaskan akan memiliki massa  jenis menurun sehingga mengalir naik ke atas. Pada bagian tepi zat cair yang dipanaskan konveksi yang terjadi seperti ditunjukkan pada gambar 1. Pada bagian tengah zat cair yang dipanaskan, konveksi yang terjadi seperti ditunjukkan pada gambar 2.
Apabila kalor berpindah dengan cara gerakan partikel yang telah dipanaskan dikatakan perpindahan kalor secara konveksi. Bila perpindahannya dikarenakan perbedaan kerapatan disebut konveksi alami (natural convection) dan bila didorong, misal dengan fan atau pompa disebut konveksi paksa (forced convection).
Besarnya konveksi tergantung pada :
a.         Luas permukaan benda yang bersinggungan dengan fluida (A).
b.         Perbedaan suhu antara permukaan benda dengan fluida (DT).
c.         koefisien konveksi (h), yang tergantung pada :
        # viscositas fluida
        # kecepatan fluida
        # perbedaan temperatur antara permukaan dan fluida
        # kapasitas panas fluida
        # rapat massa fluida
        # bentuk permukaan kontak

        Konveksi :                   H = h x A x DT

3.      Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara. Pada proses radiasi, energi termis diubah menjadi energi radiasi. Energi ini termuat dalam gelombang elektromagnetik, khususnya daerah inframerah (700 nm - 100 mm). Saat gelombang elektromagnetik tersebut berinteraksi dengan materi energi radiasi berubah menjadi energi termal.
Untuk benda hitam, radiasi termal yang dipancarkan per satuan waktu per satuan luas  pada temperatur T kelvin adalah :
                                E = es T4.    
dimana s : konstanta Boltzmann : 5,67 x 10-8 W/ m2 K4.
             e : emitansi (0 £ e £ 1)

F.       METODE PRAKTIKUM
1.             Tempat dan Waktu Praktikum
     Tempat        : Laboratorium IPA 2
     Waktu         : 07.00-08.40 WIB

2.             Alat dan Bahan

a.                      Air
b.                     Kertas
c.                      Termometer
d.                     Penggaris
e.                      Cutter
f.                      Kaki tiga
g.                     Asbes
h.                     Kompor spiritus
i.                       Alat tulis


3.             Prosedur Praktikum
  •  Meyiapkan alat dan bahan
  • membuat sketsa jaring-jaring kertas dengan ukuran 3x3x3 cm untuk membentuk kertas menjadi kbus terbuka yang dalam praktikum ini digunakan sebagai mangkuk kertas.
  • mengisi kotak kertas tersebut dengan air secukupnya
  • mengukur suhu air di dalam kotak sebelum dipanaskan menggunakan ertas yang diberi tanda.
  • memanaskan kotak kubus yang telah di beri air diatas kaki tiga yang dibawahnya diletakkan bunsen dan kasa
  • mencatat perubahan suhu tiap menitnya
  • mengamati perubahan yang terjadi
  • menuliskan hasi pengamatan dalam tabel asil pengamatan



G.    HASIL PENGAMATAN
1.      Pada kotak kertas dengan volume air (3x3x1) cm3

Waktu (menit)
Suhu (oC)
Keadaan
Awal
30
Air tidak bocor dan mengisi kotak kertas dengan baik. Dengan tinggi air dalam kotak kertas sebesar 1 cm.
1
57
Masih belum terlihat perubahan apapun. Kondisi kotak kertas yang terisi air masih baik.
2
72
Muncul gelembung-gelembung di dasar kotak kertas
3
78
Gelembung yang muncul semakin banyak
4
79
Gelembung yang berada pada dasar tersebut semakin membesar
5
81
Gelembung semakin banyak dan muncul uap
6
82
Gelembung juga muncul pada dinding-dinding kotak kertas
7
83
Semua gelembung semakin bertambah besar
8
82
Muncul uap yang samakin banyak
9
85
Gelembung-gelembung pecah
10
85
Airnya semakin menyusut
11
85
Air mendidih, air menyusut dengan sisa air 4 mm


Kertas dengan air
Deskripsi
Volume air ( cm3)
Suhu
Waktu mendidih
Sebelum di didihkan
Air tidak bocor dan mengisi kotak kertas dengan baik
3x3x1
30oC

Sesudah di didihkan
Kotak kertas basah dan tidak kaku lagi. Volume air berkurang.
3x3x0,4
85oC
11 menit


     







1.      Pada kotak kertas dengan volume air (3x3x2) cm3

Waktu (menit)
Suhu (oC)
Keadaan
Awal
31
Air tidak bocor dan mengisi kotak kertas dengan baik. Dengan tinggi air dalam kotak kertas sebesar 2 cm.
1
34
Masih belum terlihat perubahan apapun. Kondisi kotak kertas yang terisi air masih baik.
2
40
Masih belum terlihat perubahan apapun. Kondisi kotak kertas yang terisi air masih baik.
3
46
Masih belum terlihat perubahan apapun. Kondisi kotak kertas yang terisi air masih baik.
4
52
Mulai tampak adanya perubahan
5
61
Muncul sedikit gelembung di dasar kotak kertas
6
69
Gelembung-gelembungnya semakin bertambah
7
73
Semakin banyak gelembung di dasar kotak kertas
8
75
Muncul uap, ait terlihat menyusut
9
77
Muncul gelembung di dinding-dinding kotak kertas
10
76
Gelembung semakin banyak dan membesar, uapnya juga semakin banyak
11
78
Airnya menyusut
12
76
Tinggi air tinggal 1 cm
13
77
Gelembung-gelembung air semakin membesar hamper pecah, uapnya semakin banyak
14
78
Air menyusut tinggal 7 mm
15
79
Gelembung-gelembung air pecah
16
79
Air mendidih, air menyust dan sisaairnya 5 mm

Kertas dengan air
Deskripsi
Volume air ( cm3)
Suhu
Waktu mendidih
Sebelum di didihkan
Air tidak bocor dan mengisi kotak kertas dengan baik
3x3x2
31oC

Sesudah di didihkan
Kotak kertas basah dan tidak kaku lagi. Volume air berkurang.
3x3x0,5
79oC
16 menit











  1. Grafik hubungan antara waktu dan suhu
a.              Untuk volume air (3x3x1) cm3
b.             Untuk volume air (3x3x2) cm3




PEMBAHASAN
Praktikum IPA yang berjudul mendidihkan air dalam mangkuk kertas ini bertujuan agar  mahasiswa menguasai keterampilan proses dan metode ilmiah. Dalam praktikum ini dibutuhkan alat dan bahan seperti air, kaki tiga, kassa, bunsen, lem kertas, penggaris, thermometer 1000C, kertas kardus snack, stopwatch dan gunting.

Langkah kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah menyiapkan alat bahan. Praktikan menyiapkan kertas kardus snack untuk dibuat bentuk kubus. Dalam membuatnya praktikan terlebih dahulu menggambar jaring-jaring kubus dan membentuknya menjadi kubus dengan bagian atas terbuka. Kemudian mengisi kotak kertas tersebut dengan air yang akan didihkan. Pertama diberi perlakuan dengan mengisi air dengan volume yang berbeda pada dua kotak kardus tersebut. Kotak kertas yang pertama diisi air setinggi 2 cm dan kotak kertas kedua diisi dengan air setinggi 1 cm. Setelah itu, kotak kertas yang telah diisi air di taruh di atas kassa yang sudah ditaruh di atas kaki tiga. Selanjutnya menyalakan api bunsen dan menunggu air hingga mendidih. Mencatat suhu dan perubahan-perubahan yang terjadi pada setiap menitnya.

Pada pengamatan yang pertama yaitu dengan volume air (3x3x1) cm3 dengan suhu awal 30oC keadaan airnya setelah dimasukkan pada kotak kertas tidak bocor atau merembes dan air dapat mengisi kotak kertas dengan baik. Setelah itu dilakukan pengamatan pada setiap menitnya. Untuk menit pertama yaitu pada suhu 57 oC belum terlihat perubahan apaun pada kotak kertas yang terisi air tersebut. Dan kotak tersebut masih dalam kondisi baik. Selanjutnya pada menit ke-2 yaitu pada suhu 72 oC, mulai muncul gelembung-gelembung di dasar kotak kertas. Namun, gelembung yang muncul masih sedikit dan kecil-kecil. Pada menit ke-3 dengan suhu 78 oC ini gelembung yang muncul di dasar kotak kertas semakin banyak dan bentuknya mulai mengalami perubahan. Kemudian pada menit ke-4 yaitu dengan suhu 79 oC, gelembung-gelembung yang berada pada dasar kotak kertas mulai bertambah banyak dan semakin membesar. Begitu pula yang terjadi pada menit ke-5 pada suhu 81 oC dan muncullah uap. Untuk menit ke-6 pada suhu 82 oC, gelembung-gelembung juga muncul pada dinding-dinding samping kotak kertas. Untuk menit ke-7, suhunya bertambah menjadi 83 oC dengan keadaan semua gelembung baik yang ada di dasar maupun di samping kotak kertas semuanya semakin bertambah besar. Tetapi pada menit ke-8 ini suhunya mengalami penurunan menjadi 82 oC. Namun, uap yang muncul semakin bertambah banyak. Dan suhunya pun mulai naik lagi pada menit ke-9 dengan suhu 85 oC. Pada suhu tersebut gelembung-gelembung yang membesar tadi pecah dan airnya menyusut. Pada menit ke-10 dan ke-11 suhunya setimbang yaitu masih 85 oC dengan keadaan airnya yang mendidih dan air yang menyusut dengan sisa air hanya 4 mm dari keadaan semula yaitu 2 cm. Berarti tinggi air yang hilang sebanyak 1,6 cm. Jadi, untuk pengamatan yang pertama pada kotak kertas dengan volume air (3x3x1) cm3 ini mendidih pada suhu 85 oC dengan sisa air yaitu 4 mm atau 0,4 cm.
Pada pengamatan kedua, kotak kertas  berbentuk kubus dengan ukuran yang sama yaitu 3x3x3 cm diisi dengan air volumenya 3x3x2 cm2. Dengan tinggi air dalam kotak kertas sebesar 2 cm. Mengukur suhu awal dari air tersebut setelah dimasukkan di dalam kotak kertas sebelum pemanasan. Berdasarkan pengukuran diperoleh suhu awal sebesar 31o. Pada awal dimasukannya air dalam kotak kertas, air tidak bocor dan mengisi kotak kertas dengan baik. Hal ini dimungkinkan karena dalam membuat kotak kertas yang berbentuk kubus tersebut tidak memotong pada bagian sisinya sehingga pada ujung-ujung kotak kertas tidak ada lubang untuk air keluar. Kemudian kotak kertas yang berisi air ditempatkan diatas api kompor spiritus yang telah diberi asbes. Setelah menit pertama suhu menunjukkan 34o. Pada menit pertama ini, masih belum terlihat perubahan apapun dan kondisi kotak kertas yang terisi air setinggi 2 cm pun masih seperti awalnya. Suhu pada saat menit kedua menunjukkan kenaikan yaitu 40o. Sama halnya dengan menit pertama, pada menit kedua belum menunjukkan perubahan apapun dan kondisi dari kotak kertas juga air masih baik. Pada menit ketiga, suhunya naik menjadi 46o namun keadaannya masih sama seperti awal pengamatan dan belum terjadi perubahan. Kertas sebagai wadah air tidak terbakar dan masih utuh. Pada menit keempat suhu mengalami kenaikan lagi menjadi 52o. Pada menit ini mulai terlihat perubahannya namun hanya sedikit yaitu muncul 2 gelembung. Saat menit kelima, suhu menunjukkan 61o dan pada dasar kotak kertas muncul gelembung gelembung yang lebih banyak. Gelembung bertambah banyak saat suhu menunjukkan angka 69o­­ pada menit ke enam. Suhu bertambah tinggai saat menit ketujuh yaitu 73o­­. Pada menit ini, gelembung pada dasar kotak kertas semakin bertambah banyak namun kertas tidak menunjukkan tanda-tanda terbakar. Untuk menit ke delapan, suhu menunjukkan 75o­­­ dan terjadi perubahan berupa uap air yang keluar dari air di dalam kotak kertas. Saat menit ini, air yang ada di dalam kotak kertas terlihat menyusut dikarenakan terjadi penguapan sehingga air pada kotak kertas berkurang volumenya. Untuk menit ke sepuluh, suhu air menjadi 76o dan gelembung pada air di dalam kotak kertas bertambah besar begitu juga penguapannya yang bertambah banyak. Menit ke sebelas menunjukkan perubahan suhu menjadi 78o dan air dalam kotak kertas semakin menyusut. Pada menit selanjutnya yaitu menit ke duabelas suhu air pada kotak kertas yang dipanaskan mengalami perubahan yaitu berkurangnya suhu menjadi 76o. Pada menit ini, tinggi air tinggal 1cm dimana volume air berkurang 1cm melalui penguapan.  Untuk menit ke tiga belas, suhu naik 1o menjadi 77o dan gelembung-gelembung air semakin membesar dan hampir pecah, uapnya semakin banyak dan kotak kertas tidak terbakar. Menit ketigabelas menunjukkan kenaikan suhu menjadi 78o dan air di dalam kotak kertas mengalami penyusutan volume dimana tingginya menjadi 7mm. untuk menit ke lima belas, suhu naik lagi menjadi 79o dan gelembung- gelembung air pecah. Dan terakhir pada menit ke enam belas suhu tetap pada suhu 79o dimana air pada kotak kertas telah mendidih dan mengalami penyusutan sehingga tinggi air dalam kotak kertas tinggal 5mm. Kertas pada menit terakhir tidak terbakar namun hanya basah dan tidak kaku lagi karena air yang ada meresap ke dalam kertas. Volume air berkurang menjadi 3x3x0,5 cm2
Pada percobaan ini kertas tidak terbakar meskipun dipanaskan. Hal ini dikarenakan air yang ada pada kotak kertas berbentuk kubus tersebut menghalangi oksigen sebagai salah satu faktor yang diperlukan untuk pembakaran kertas. Ketika oksigen tidak dapat masuk ke dalam, maka kertas tidak akan terbakar. Kalor yang dihasilkan Bunsen (kompor spiritus) hanya akan memanaskan air dan tidak untuk membakar kertas.
Berdasarkan hasil percobaan didapatkan hasil percobaan yang telah dilakukan yaitu dengan adaya variasi volume air yang dididihkan ternyata jika volum air yang dididihkan semakin banyak maka proses mendidihnya air tersebut juga akan semakin lama. Sedangkan dengan air yang volumenya lebih sedikit akan lebih cepat mendidihnya. Selain itu yang terpenting dapat dibuktikan juga bahwa pada kenyataannya air dapat mendidih dalam mangkuk kertas atau kotak kertas dan kotak kertas tersebut tidak terbakar. Kotak kertas yang berisi air tersebut tidak terbakar ketika dipanasi dengan api. Hal tersebut dikarenakan panas yang mengalir dari api ke kertas diteruskan oleh air dan udara sehingga membuat air mendidih. Kemudian diketahui pula bahwa kertas dan air merupakan penghantar panas yang buruk dikarenakan perlu waktu yang lama dalam mendidihkan air. Ada beberapa syarat hingga benda tersebut dapat terbakar antara lain adalah karena adanya bahan bakar, adanya oksigen, adanya sumber panas (api), dan tercapainya titik bakar pada sebuah benda. Apabila satu dari ke empat syarat tersebut tidak ada, maka sebuah benda tidak akan bisa terbakar.
Dalam proses mendidihkan air dalam mangkuk kertas atau kotak kertas ini juga terjadi proses perpindahan panas atau transfer panas. Di dalam cairan, di samping atom-atom setiap molekulnya bervibrasi atau bergetar-getar dan molekul secara keseluruhan berotasi. Moleku-molekul cairan juga bergerak secara translasi sehingga bertumbukan satu sama lainnya dan dalam tumbukan itu terjadi transfer tenaga kinetic. Lebih lanjut, dalam tumbukan-tumbukannya molekul-molekul yang tenaga kinetiknya lebih besar yang berarti pula suhunya lebih tinggi cenderung bergeser ke arah molekul-molekul yang tenaga kinetiknya lebih rendah yakni di bagian yang suhunya lebih rendah, sambil mentransfer tenaga kinetiknya. Ini berarti menjadi transfer tenaga kinetik, yang berarti transfer atau perpindahan panas yang menyertai pengaliran cairan dari bagian yang suhunya tinggi ke bagian yang suhunya rendah. Jadi, model yang dilakukan pada proses mendidihkan air pada mangkuk kertas atau kotak kertas ini di dalamnya terjadi proses perpindahan panas yang disebut dengan konveksi.
Berdasarkan grafik diatas untuk volume air (3x3x1) cm3, dapat diamati bahwa semakin lama suhu akan semakin naik, dari yang awalnya 300C menjadi naik seiring dengan bertambahnya waktu. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, suhu hampir konstan ketika pemanasan yang dilakukan lebih dari 3 menit. Karena kalor yang diberikan semakin besar maka air akan menguap dan akhirnya mendidih. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dibutuhkan waktu 12 menit untuk medidihkan air tersebut hingga tersisa sekitar seperempat bagian dari volume awal. Dalam percobaan ini tidak dilakukan pemanasan air hingga habis karena keterbatasan thermometer yang digunakan untuk mengukur suhu air yang tinggal sedikit.
Untuk grafik yang kedua yaitu dengan volume air (3x3x2) cm3, dapat diamati bahwa semakin lama suhu akan semakin naik, dari yang awalnya 310C menjadi naik seiring dengan bertambahnya waktu. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, suhu hampir konstan ketika pemanasan yang dilakukan setelah 8 menit, tapi untuk menit ke nol sampai menit ke tujuh berdasarkan grafik diatas suhu secara teratur naik. Karena kalor yang diberikan semakin besar maka air yang menguap dan mendidih. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dibutuhkan waktu 16 menit  untuk medidihkan air tersebut hingga tersisa sekitar seperdelapan bagian dari volume awal. Dalam percobaan ini juga tidak dilakukan pemanasan air hingga habis karena keterbatasan thermometer yang digunakan untuk mengukur suhu air yang tinggal sedikit.
1.      Melalui praktikum ini diharapkan mahasiswa menguasai keterampilan proses dan metode ilmiah
2.      Mengetahui peristiwa mendidihkan air dengan menggunakan mangkok kertas.

I.       KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa peristiwa mendidihnya air dengan menggunakan mangkok kertas di dalamnya terjadi proses perpindahan panas yang disebut dengan konveksi yang dipengaruhi oleh tumbukan molekul-molekul air yang menyebabkan adanya energy kinetik.

J.       DAFTAR PUSTAKA

Giancoli. Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (terjemahan. Jakarta: Penerbit Erlangga
Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I, Terjemahan. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Tipler. P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan). Jakarta: Penebit Erlangga
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas (terjemahan). Jakarta:


Tidak ada komentar: