Sabtu, 24 Maret 2012

Metode Pengeringan Specimen


 Metode Pengeringan Specimen 
Metode pengawetan dengan cara pengeringan merupakan metode paling tua dari semua metode pengawetan yang ada. Metode ini juga merupakan metode yang sederhana, aman, dan mudah. Dan dibandingkan dengan metode lain, metode ini memiliki daya tahan yang lama dan tidak memerlukan perlakuan khusus saat penyimpanan.
Pengeringan merupakan proses mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti. Semakin banyak kadar air dalam suatu bahan, maka semakin cepat pembusukannya oleh mikroorganisme.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada 2 golongan, yaitu:
  1. Faktor yang berhubunga dengan udara pengering
Yang termasuk golongan ini adalah:
·        Suhu: Makin tinggi suhu udara maka pengeringan akan semakin cepat
·        Kecepatan aliran udara pengering: Semakin cepat udara maka pengeringan akan semakin cepat
·        Kelembaban udara: Makin lembab udara, proses pengeringan akan semakin lambat
·        Arah aliran udara: Makin kecil sudut arah udara  terhadap posisi bahan, maka bahan semakin cepat kering

  1. Faktor yang berhubungan dengan sifat bahan
Yang termasuk golongan ini adalah:
·        Ukuran bahan: Makin kecil ukuran benda, pengeringan akan makin cepat
·        Kadar air: Makin sedikit air yang dikandung, pengeringan akan makin cepat.
Metode Pengeringan:
1.       Pengeringan alami.
Pengeringan alami terdiri dari:.
·         Sun Drying
Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari sebaiknya dilakukan di tempat yang udaranya kering dan suhunya lebih dari 100o Fahrenheit. Pengeringan dengan metode ini memerlukan waktu 3-4 hari. Untuk kualitas yang lebih baik, setelah pengeringan, panaskan bahan di oven dengan suhu 175 o Fahrenheit selama 10-15 menit untuk menghilangkan telur serangga dan kotoran lainnya
·         Air Drying
Pengeringan dengan udara berbeda dengan pengeringan dengan menggunakan sinar matahari. Pengeringan ini dilakukan dengan cara menggantung bahan di tempat udara kering berhembus. Misalnya di beranda atau di daun jendela. Bahan yang biasa dikeringkan dengan metode ini adalah kacang-kacangan.

~ Kelebihan Pengeringan Alami adalah tidak memerlukan keahlian dan peralatan khusus, serta biayanya lebih murah.
~ Kelemahan Pengeringan Alami adalah membutuhkan lahan yang luas, sangat tergantung pada cuaca, dan sanitasi hygiene sulit dikendalikan.

  1. Pengeringan Buatan
Pengeringan buatan terdiri dari:
·         Menggunakan alat Dehidrator
Pengeringan makanan memerlukan waktu yang lama. Dengan menggunakan alat dehydrator, makanan akan kering dalam jangka waktu 6-10 jam. Waktu pengeringan tergantung dengan jenis bahan yang kita gunakan.
·         Menggunakan oven
Dengan mengatur panas, kelembaban, dan kadar air, oven dapat digunakan sebagai dehydrator. Waktu yang diperlukan adalah sekitar 5-12 jam. Lebih lama dari dehydrator biasa. Agar bahan menjadi kering, temperature oven harus di atas 140o derajat Fahrenheit.

~ Kelebihan Pengeringan Buatan adalah suhu dan kecepatan proses pengeringan dapat diatur seuai keinginan, tidak terpengaruh cuaca, sanitisi dan higiene dapat dikendalikan.
~ Kelemahan Pengeringan Buatan adalah memerlukan keterampilan dan peralatan khusus, serta biaya lebih tinggi dibanding pengeringan alami.



Pembuatan awetan spesimen diperlukan untuk tujuan pengamatan spesimen secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru. Terutama untuk spesimen-spesimen yang sulit di temukan di alam. Awetan spesimen dapat berupa awetan basah atau kering. untuk awetan kering, tanaman diawetkan dalam bentuk herbarium, sedangkan untuk mengawetkan hewan dengan sebelumnya mengeluarkan organ-organ dalamnya. Awetan basah, baik untuk hewan maupun tumbuhan biasanya dibuat dengan merendam seluruh spesimen dalam larutan formalin 4%.
A.    Cara Pembuatan Awetan Kering
1.      Awetan pada tumbuhan
a. Membuat Herbarium
Awetan kering tumbuhan disebut herbarium, alat dan bahan yang digunakan yaitu:
1)      karton/duplek
2)      kertas Koran
3)      sasak dari bambu/tripleks
4)      sampel tanaman
5)      alat tulis

Cara pembuat herbarium yaitu sebagai berikut:
1)      Jika memungkinkan, kumpulkan tumbuhan secara lengkap, yaitu akar, batang, daun dan bunga. Tubuhan berukuran kecil dapat diambil seluruhnya secara lengkap. Tumbuhan beukuran besar cukup diambil sebagian saja, terutama ranting, daun, dan jika ada, bunganya.
2)      Semprotlah dengan alcohol 70% untuk mencegah pembusukan oleh bakteri dan jamur.
3)      Sediakan beberapa kertas Koran ukuran misalnya 32× 48 cm.
4)      Atur dan letakkan bagian tumbuhan diatas Koran. Daun hendaknya menghadap ke atas dan sebagian menghadap ke bawah terhadap kertas Koran tersebut. Agar posisinya baik,dapat dibantu dengan mengikat tangkai/ranting dengan benang yang dijahitkan ke kertas membentuk ikatan.
5)      Tutup lagi dengan Koran. Deikian seterusnya hingga kalian dapat membuat beberapa lembar.
6)      Terakhir tutup lagi dengan Koran, lalu jepit kuat-kuat dengan kayu/bamboo, ikat dengan tali. Hasil ini disebut specimen.
7)      Simpan selama 1-2 minggu ditempat kering dan tidak lembab
Tanggal akses: 29 Oktober 2011
Tanggal akses: 22 Oktober 2011
Tanggal akses: 22 Oktober 2011
Tanggal akses: 22 Oktober 2011

Tanggal akses : 4 November 2011

Tidak ada komentar: