Kamis, 15 Maret 2012

MIKROSKOP


MIKROSKOP
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Untuk mengetahui mikroskop maka perlu diketahui komponen mikroskop, macam mikroskop, penggunaan dan pemeliharaannya.
Pengenalan dan penggunaan mikroskop
Antony Van Leuwenhoek orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri.
Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
Kebanyakkan mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga lensa objektif : lensa 16 mm, berkekuatan rendah (10 X); lensa 4 mm, berkekuatan kering tinggi (40-45X); dan lensa celup minyak 1,8 mm (97-100X). Objektif celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran: 5X, 10X, 12,5X dan 15X. Lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata.
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang (Purba, 1999).
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar,yang disebut gagang putar (Volk, 1984).
Bila kita ingin perbesaran sudut yang lebih besar daripada pembesaran kaca pembesar, oleh karena itu keberadaan mikroskop sangat diperlukan. Benda O yang akan diteliti diletakkan pada titik fokus pertama F dari lensa objektif, yang membentuk bayangan nyata dan diperbesar yaitu I. Bayangan ini terletak tepat pada titik fokus pertama F1 dari okuler yang membentuk bayangan semu dari I pada I.

1. Komponen Mikroskop


Komponen-komponen mikroskop terdiri dari:
1. Lensa okuler
Merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat saat mengamati objek. Lensa okuler terpasang pada tabung atas mikroskop. Perbesaran pada lensa okuler ada tiga macam, yaitu 5x, 10x, dan 12,5x.


2. Tabung mikroskop
Merupakan penghubung lensa okuler dan lensa objektif. Tabung terpasang pada bagian bergerigi yang melekat pada pegangan mikroskop sebelah atas. Melalui bagian yang bergerigi, tabugn dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.


3. Makrometer (sekrup pengarah kasar)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas dank e bawah dengan pergeseran besar.


4. Mikrometer (sekrup pengarah halus)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah dengan pergeseran halus.


5. Revolver
Merupakan pemutar lensa untuk menempatkan lensa objektif yang dikehendaki.


6. Lensa objektif
Merupakan komponen yang langsung berhubungan dengan objek atau specimen. Lensa objektif terpasang pada bagian bawah revolver.
Perbesaran pada lensa objektif bervariasi, bergantung pada banyaknya lensa objektif pada mikroskop. Misalnya, ada perbesaran lensa objektif 10x dan 40x (mikroskop dengan dua lensa objektif); 4x, 10x, dan 40x (mikroskop dengan tiga lensa objektif); dan 4x, 10x, 45x, dan 400x (mikroskop dengan empat lensa objektif).


7. Panggung mikroskop
Merupakan meja preparat atau tempat sediaan obek/specimen.
Pada bagian tengah panggung mikroskop terdapat lubang untuk jalan masuk cahaya ke mata pengamat.
Panggung digunakan untuk meletakkan sediaan objek atau specimen. Pada panggung terdapat dua penjepit untuk menjepit object glass. Pada beberapa mikroskop lain, panggung dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.


8. Diafragma
Merupakan komponen untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop. Diafragma ini terpasang pada bagian bawah panggung mikroskop.


9. Kondensor
Merupakan alat untuk memfokuskan cahaya pada objek atau specimen. Alat ini terdapat di bawah panggung.


10. Lengan mikroskop
Merupakan bagian yang dapat dipegang waktu mengangkat mikroskop atau menggeser mikroskop.


11. Cermin reflektor
Digunakan untuk menangkap cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop, yakni dengan cara mengubah-ubah letaknya. Cermin ini memiliki permukaan datar dan permukaan cekung. Permukaan datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan permukaan cekung digunakan jika cahaya kurang terang.


12. Kaki mikroskop
Merupakan tempat mikroskop bertumpu. Kebanyakan kaki mikroskop berbentuk seperti tapal kuda




1. "Stand" (alas atau dasar mikroskop), yaitu fondasi yang memberikan stabilitas pada alat.

2. "Handle"
(lengan mikroskop), yaitu bagian alat untuk dipegang sewaktu mikroskop dibawa atau dipindahkan.

3. "Stage"
(meja obyek), yaitu alas horizontal yang berlubang tempat meletakkan obyek/spesimen yang akan diamati (pada object glass)

4. "Clisp"
(jepitan), yaitu alat penjepit yang dapat digerakkan untuk menahan object glass.

5. "Reflektor"
(cermin), yaitu sebuah cermin yang terpasang di bawah meja obyek dan dapat diubah posisinya, untuk memantulkan sinar pada obyek yang akan diamati agar terlihat jelas. Salah satu permukaan cermin datar dan permukaan yang lain cekung. Bagian yang datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan bagian cekung digunakan jika cahaya kurang terang.

6. "Kondensor", yaitu lensa yang ditaruh di bawah meja obyek yang berguna untuk memfokuskan sinar pada obyek yang akan diamati.

7. "Diafragma Iris", yaitu alat yang diletakkan di bawah kondensor untuk mengatur jumlah sinar yang masuk ke kondensor (dalam beberapa mikroskop terdapat juga alat seperti ini yang diletakkan tepat di bawah meja objek).

8. "Body Tube"
(tabung atau tubus mikroskop), yaitu tabung silinder yang kosong tempat sinar akan melaluinya dari lensa obyektif di bagian bawah ke lensa okuler (eyepiece) di bagian atas, sehingga terjadi pembesaran obyek yang diamati. Body tube ini dilengkapi dengan "draw tube" yang dapat digerakkan untuk mengatur jarak antara lensa okuler dengan lensa obyektif.

9. "Revolver"
("nosepiece"), yaitu cakram (disk) yang dapat berputar pada bagian bawah body tube, tempat mengikat lensa obyektif.

10. Lensa Obyektif, yaitu lensa kecil untuk membesarkan obyek yang diamati pertama kali. Pada umumnya terdapat 3 buah lensa obyektif yang masing-masing mempunyai jarak fokus 16,4 dan 1,8 mm, pembesarannya masing-masing adalah 10,44 dan 95 kali garis tengah obyek yang diamati. Lensa 16 mm dan 4 mm dapat digunakan secara kering, sedangkan lensa 1,8 mm penggunaannya harus dicelupkan ke dalam minyak yang mempunyai indeks refraksi yang sama dengan gelas, agar dapat meneruskan sinar sebanyak mungkin. Minyak yang digunakan disebut minyak imersi.

11. Lensa okuler
("eyepiece"), yaitu lensa yang diletakkan di bagian atas body tube untuk memperbesar obyek yang dilihat kedua kalinya (setelah diperbesar oleh lensa obyektif). Pada umumnya terdapat 4 buah lensa okuler yang digunakan yaitu masing-masing yang dapat memperbesar 5; 7,5; 10 dan 12,5 kali.
12. Pengatur kasar ("coarse adjustment"), yaitu suatu alat mekanis (sekerup) yang berguna untuk menaik-turunkan body tube beserta lensanya dengan cepat, agar yang diamati masuk ke dalam fokus lensa.
13. Pengatur halus ("fine adjustment"), yaitu suatu alat mekanis (sekerup) untuk menaik-turunkan body tube secara lambat, agar obyek yang diamati betul-betul masuk ke dalam fokus lensa.



Macam-macam Mikroskop
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan cmikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo).
Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
a.      Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop
yang lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari.
b.      Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa obyektif menggunakan sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa obyektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengatur fokus obyek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas pengatur fokus.
c.       Mikroskop Elektron
Banyak komponen sel seperti mitokondria, ribosom dan retikulum endoplasma yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop biasa. Mereka hanya bisa melihat dengan mikroskop elektron (Kamajaya, 1996)
Sebagai gambaran mengenai mikroskop elektron kita uraikan sedikit dalam buku ini. Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel.
d.      Mikroskop Pendar
Mikroskop ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen dalam jaringan.
e.       Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk.
f.       Mikroskop Fasekontras
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alaminya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras.
g.      Mikroskop Elektron Pemayaran
Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya ditransmisikan secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai titik yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen (Winatasasmita, 1986).
Penggunaan Mikroskop
Hal-hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan mikroskop
a.    Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan.
b.    Bila menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam keadaan tegak, berarti meja dalam keadaan datar. Ini berlaku bagi mikroskop dg. Tabung tegak, tidak berlaku untuk mikroskop dg. Tabung miring
c.    Preparat basah harus selalu ditutup dg. Gelas penutup saat dilihat di bawah mikroskop
d.   Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin.
e.    Bila ada bagian mikroskop yang bekerja kurang baik/hilang segera laporkan kepada laboran.
f.     Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya.
g.    Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif dg. Perbesaran paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah.
Bagaimana kita dapat mengamati suatu objek atau preparat dengan mikroskop?
Cara Penggunaan Mikroskop optik
Setelah mengenal bagian-bagian mikroskop, selanjutnya kita akan belajar bagaimana cara menggunakan mikroskop yang benar.
1.      Pilih lensa obyektif dengan nilai perbesaran paling kecil, tempatkan lensa tersebut pada sumbu pengamatan dengan cara memutar revolver hingga lensa dengan perbesaran paling lemah tersebut terletak segaris dengan arah masuknya cahaya. Apabila sudah tepat revolver akan berbunyi “klik”.
2.      Buka diafraghma secara sempurna dengan menggunakan tuasnya.
3.      Nyalakan lampu, dan amati melalui lensa okuler. Apabila telah nampak terang maka lensa obyektif telah terletak ditempat yang benar.
4.      Turunkan meja benda sejauh mungkin dari lensa obyektif dengan menggunakan makrometer. Pasang sediaan dan jepit dengan menggunakan penjepit sediaan. Usahakan sediaan terpasang dengan baik. Tempatkan noda sediaan tepat di atas lensa kondensor dengan menggunakan sekrup-sekrup penggerak sediaan.
5.      Setelah noda sediaan tepat berada di atas lensa kondensor, naikkan meja benda dengan makrometer mendekati lensa obyektif sampai berjarak ± 0,5 Cm dari lensa. Sambil melihat melalui lensa okuler, naik/turunkan meja benda dengan menggunakan mikrometer hingga tampak bayangan benda dengan jelas.

Mikroskop Stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu halus, dapat tebal maupun tipis, transparan maupun tidak. Mikroskop Stereo mempunyai sifat sebagai berikut:
a.       Mempunyai 2 objektif dan 2 okuler, agar didapatkan bayangan 3 dimensi dan pengamatan 2 mata.
b.      Perbesaran tidak terlalu kuat, tetapi lebih diutamakan adalah medan pandang yang luas dan jarak kerja yang panjang. Dengan demikian benda yang diamati cukup jauh, sehingga mikroskop ini dapat dipakai untuk pembedahan. Mikroskop stereo yang lebih umum dijual atau disediakan adalah dengan meja pengamatan putih. (Diagram 1.3). Kadang-kadang keping bulat pada meja tadi dapat dibalik dan berwarna hitam. Mikroskop stereo semacam ini sesuai untuk pengamatan dengan penyinaran dari atas, dengan menggunakan lampu. Bila dipesan secara khusus penjual akan melengkapi mikroskop stereo dengan meja pengamatan yang tinggi dan dibuat dari kaca yang bening. Dibagian bawah dari kaca bening tadi ada cermin sehingga mikroskop stereo tadi dapat digunakan untuk pengamatan dengan penyinaran dari atas maupun penyinaran dari bawah. Dapat pula dipesan dari penjual mikroskop stereo yang telah dilengkapi dengan lampu, untuk penyinaran dari atas, maupun penyinaran dari bawah.
c.       Benda yang diamati dapat kering atau dalam medium air, dapat tebal maupun tipis. Pada mikroskop stereo .yang dipesan khusus, penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah.

Langkah yang dilakukan agar kita dapat mengamati suatu objek atau preparat dengan menggunakan mikroskop
a.    Pastikan meja preparat dalam keadaan datar dan lensa objektif perbesaran rendah, dipasang pada kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler.
b.    Melihat melalui okuler dengan satu mata (untuk mikroskop monokuler) dan dua mata (untuk mikroskop binokuler). Sesuaikan cermin agar sinar cukup tersedia atau nyalakan lampu serta sesuaikan jumlah sinar yang diperlukan. Sesuaikan lubang diafragma sehingga sinar yang diterima mata optimal (tidak terlalu terang atau redup).
c.    Jauhkan lensa objektif dari meja preparat dengan memutar pengatur kasar searah jarum jam. Letakkan preparat di bawah objektif. Dengan melihat dari samping, sesuaikan lensa objektif perbesaran rendah pada jarak kira-kira 1 cm dari preparat. Lihat lagi melalui okuler, dan naikkan meja preparat dengan pemutar kasar kemudian gunakan pengatur halus sampai preparat jelas terlihat.
d.   Lihat lagi dari. samping, dengan hati-hati putar objektif dg perbesaran yg lebih tinggi (misalnya 45x) pada kedudukannya. Perhatikan agar lensa tidak menyingung preparat, kemudian lihat lagi melalui okuler dan fokuskan preparat dengan memutar pemutar halus secara perlahan ke arah berlawanan jarum jam. Sesuaikan pencahayaan.
e.    Amati preparat, apabila perlu digambar
f.     Bila pengamatan telah selesai putar revolver objektif ke perbesaran rendah, naikkan
tabung atau turunkan meja, setelah itu ambil preparat dari meja preparat

Pemeliharaan Mikroskop
a.    Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi lampu
b.    Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat semprot atau kuas lembut.
c.    Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit alkohol-ether atau isopropyl alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan lensa dengan saputangan atau kain
d.   Bersihkan badan mikroskop dan lengan dengan kain lembut dengan sedikit deterjen.
e.    Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Hati-hati xilol dapat merusak bahan plastik.
PREPARAT
1.    Mempersiapkan Preparat Non-permanen
Untuk membuat preparat non-permanen dilakukan sebagai berikut.
a.       Buat irisan misal batang eceng gondok secara melintang atau membujur. Irisan yang dibuat haruslah tembus cahaya (jika menggunakan mikroskop cahaya). Jika akan menggunakan mikroskop stereo, irisan preparat tebal tidak menjadi masalah.
b.      Letakkan irisan tersebut pada gelas benda, kemudian tetesi objek dengan setetes air menggunakan pipet.
c.       Tutup dengan gelas penutup. Usahakan agar tidak terdapat gelembung udara pada medium. Hal ini dapat diusahakan dengan beberapa langkah berikut: pegang gelas penutup dengan posisi 45o terhadap gelas benda, sentuhkan tepi bawah gelas penutup pada permukaan medium dan perlahan-lahan rebahkan gelas penutup (dapat dengan bantuan jarum sebagai penyangga gelas penutup) sehingga gelas penutup perlahan di atas kaca obyek. Jika masih ada gelembung udara ulangi pekerjaan tersebut sampai tidak ada gelembung udara. Amati preparat yang anda buat dibawah mikroskop dengan terlebih dahulu menggunakan perbesaran lemah (10x10), kalau sudah diketahui obyek yang akan diamati kemudian memakai perbesaran kuat (10x20 atau 10x40).
2.      Penyimpanan dan Pemeliharaan Preparat atau Slide Awetan
a.       Preparat atau slide sebaiknya diberi nomor di salah satu sudut labelnya.
b.      Pemeliharaan: tidak perlu memegang bagian permukaan objek dengan jari selama praktikum
c.       Untuk membersihkan preparat atau slide dengan kuas kering, jika banyak bahan perekat yang mengganggu pengamatan dapat digunakan xylol.
d.      Spesiesmen awetan tumbuhan dan hewan mikroskopik disimpan dalam kotak kayu khusus dilengkapi dengan rak-rak mini seukuran gelas objek.
e.       Penyimpanan disusun secara sejajar vertikal dan disimpan ditempat kering.
f.       Pengambilan dan penyimpanan dilakukan dengan hati-hati.
g.      Setiap spesiesmen awetan disimpan dengan dilengkapi label dan disusun secara alfabetik agar mudah penyimpanan dan pengambilannya.






Daftar Pustaka
______. Tth. The Compound Light Microscope. Diambil pada tanggal 20 Februari 2008, dari
www.southwestschool.org
Anonim. 2005. Instruction Manual for Home Microscope. Diambil pada tanggal 20 Februari
2009, dari www.homesciencetools.com.
______. 2008. Mikroskop dan Penggunaannya. Diambil pada tanggal 20 Februari 2008, dari
http://hafidhamr.blogsome.com/2008/06/05/macam-macam-mikroskop/trackback
______. 2008. Macam-macam Mikroskop. Diambil pada tanggal 20 Februari 2008, dari
www.microscope.com
Koesmadji Wirjosoemarto, dkk. Tth. Teknik Laboratorium. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.

Tidak ada komentar: